Mereka mengecam konsep penataan Tanah Abang ala Anies-Sandi yang langgar aturan | merdeka.com


Mereka mengecam konsep penataan Tanah Abang ala Anies-Sandi yang langgar aturan



Merdeka.com - Potret semrawut Pasar Tanah Abang turut menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno. Belum genap tiga bulan menduduki kursi pimpinan DKI, keduanya memutuskan menata kawasan Pasar Tanah Abang. Salah satunya soal keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memenuhi trotoar Jl Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebagai langkah awal penataan, Anies-Sandi memindahkan PKL ke badan jalan Jatibaru dan berdagang di bawah tenda kecil yang disediakan berjejer. Selama PKL berdagang, badan jalan akan ditutup untuk kendaraan umum. Penutupan tersebut dilakukan sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Kebijakan Anies-Sandi menata PKL Tanah Abang dengan menutup badan jalan di kawasan Jatibaru rupanya mendapat pertentangan, bahkan dari Ditlantas Mapolda Metro Jaya. Polisi merasa ada yang janggal dengan kebijakan Anies-Sandi menutup Jl Jatibaru untuk PKL Tanah Abang.




PKL di trotoar Tanah Abang ©2017 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Halim Pagarra, menyatakan menolak penutupan Jl Jatibaru karena hanya menimbulkan kemacetan yang lebih parah pada daerah lainnya.
"Jadi begini, kemarin kan ikut rapat sama Dishub, anggota saya belum laporan terkait hal tersebut. Kalau bagi saya, kalau di situ banyak kendaraan kenapa dibuatkan tempat itu dibikin kaki lima, kalau saya sih nggak bisa sih (tidak setuju), kalau mengganggu lalu lintas," ujarnya saat dihubungi, Rabu (27/12).
"Tapi kalau memang di situ tidak dilalui sama kendaraan ya bisa saja dimanfaatkan oleh pemda, kalau tidak dilalui oleh kendaraan," sambungnya.
Halim segera bertemu dengan Pemprov DKI membicarakan konsep penataan Tanah Abang agar baik untuk semua pihak utamanya warga.




Penataan PKL di Tanah Abang ©2017 Merdeka.com/Arie Basuki

Bahkan, DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan yang dibuat Anies Baswedan yang tidak memiliki landasan hukum. Anggota DPRD DKI Jakarta William Yani mengatakan, kebijakan harus dibuat berdasarkan aturan. Tidak bisa seorang pemimpin membuat keputusan tanpa melakukan kajian terlebih dahulu.
"Anies seharusnya membuat kajian dulu. Karena aturan memperbolehkan jalan untuk lapak PKL biasanya bila ada acara tertentu. Ini malah sampai mengorbankan warga Jakarta lainnya," tegasnya.
Politisi PDIP ini menambahkan, jangan sampai nantinya kebijakan tersebut malah berdampak buruh bagi ibu kota. Pasalnya nantinya kawasan lain bisa saja menuntut perlakuan yang sama seperti PKL di Tanah Abang.
"Nanti kalau yang lain juga minta perlakuan sama gimana? Harus dikasih dong. Makanya bisa jadi nanti banyak jalan yang malah jadi lokasi jualan PKL," ujarnya.
Bahkan sebelumnya, Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala mempertanyakan dasar hukum atas tindakan tersebut. Menurutnya, keputusan Anies-Sandi menutup jalan tersebut tidaklah memiliki landasan hukum yang jelas. Sebab, terdapat peraturan dan ketentuan mengenai fasilitas umum, pedestrian, dan penertiban tata kota.
"Bukannya membersihkan pedestrian itu dari PKL tapi malah menutup jalan. Sementara undang-undang tentang jalan, undang-undang pedestrian dan Perda PKL itu sudah ada. Untuk itu perlu ada adjustment (penyesuaian)," ujar Adrianus di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).




Anies Baswedan ke Pasar Tanah Abang naik KRL ©2017 Merdeka.com/Syifa Hanifah

Walaupun begitu, Anies tetap keukeuh dengan keputusannya tersebut. Alasannya, dia mengaku telah memikirkan secara matang saat akan menutup Jalan Jatibaru. Sehingga kurang tepat jika ada yang langsung menyimpulkan dirinya melanggar aturan.
"Semuanya kita jalankan sesuai dengan aturan, semua kita jalankan, kita sudah mereview semua aturan," kata Anies saat ditemui di Masjid Nurul Jihad, Ciganjur.
Anies menegaskan kebijakan ini semata-mata ingin menghidupkan perekonomian para pedagang. Bukan sekedar memfasilitasi para PKL berjualan, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ingin mengembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki bukan untuk berjualan.
"Kita pastikan bahwa trotoarnya dalam keadaan tertib, bersih dari mereka yang menghambat jalannya pejalan kaki, sehingga pejalan kaki daerah itu bisa leluasa berjalan," jelasnya.
Mantan Menteri Pendidikan ini berharap warga tetap bersabar karena penataan ini akan terus dievaluasi. Dia memastikan ide ini tak lain demi menjadikan Pasar Tanah Abang lebih baik.
"Kita punya staff di sana Tanah Abang banyak sekali yang sekarang sedang kerja, mereview kita ingin semua perubahan yang dilakukan di sana itu dipantau pelaksanaannya dan memastikan bahwa semua komponen yang berkepentingan di kawasan Tanah Abang itu terakomodasi. Semuanya Insya Allah nanti ditata yang sebaik-baiknya untuk semua," tegas Anies. [fik]


Thanks for reading our article Mereka mengecam konsep penataan Tanah Abang ala Anies-Sandi yang langgar aturan | merdeka.com. Please share it with responsible.
Sincery Blogger News Poster

powered by Blogger Image Poster

Src: https://www.merdeka.com/jakarta/mereka-mengecam-konsep-penataan-tanah-abang-ala-anies-sandi-yang-langgar-aturan.html

Post a Comment

0 Comments