Pengelolaan pariwisata Labuhan Bajo jadi acuan Sukoharjo - Elshinta.com



Pengelolaan pariwisata Labuhan Bajo jadi acuan Sukoharjo






Elshinta.com
 - DPRD Sukoharjo, Jawa Tengah melanjutkan kunjungan kerja ke Labuhan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (29/8). 


Kabupaten baru ini mengandalkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Dalam kurun waktu 18 tahun sejak dimekarkan dari Manggarai, kemajuan Labuhan Bajo adalah yang paling menonjol dari delapan daerah lain di Pulau Flores.


Ketua rombongan DPRD Sukoharjo, Dahono Marlianto menyebutkan, ketertarikan kalangan legislatif ke NTT karena pariwisata. Terutama Labuhan Bajo dan Pulau Komodo yang menjadi andalan pariwisata nasional. 


Penataan daerah untuk mendukung promosi pemerintah pusat dalam mengenalkan Labuhan Bajo dan pulau pulau lainnya menjadi hal menarik untuk dipelajari. Dengan harapan muncul gagasan mengembangkan pariwisata di Sukoharjo. "Geliat pariwisata memiliki andil yang tinggi terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat di Manggarai," ungkapnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti.


Secara umum lanjut Dahono, kondisi wilayah di Manggarai Barat hampir mirip dengan Sukoharjo. Masyarakat agraris yang mengandalkan pertanian sebagai sumber pendapatan. Kemampuan gubernur memberdayakan dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pariwisata patut menjadi bahan kajian.


Sementara itu, Ketua DPRD Manggarai Barat, Blasius Jeramun didampingi Sekretaria Dewan (Sekwan) Aexsius Sariyono mengatakan, daerahnnya masih melakukan penataan pariwisata baik Labuhan Bajo, Pulau Komodo dan pulau pulau lain yang menjadi tukuan wisata. Barbar dipungkiri, antusiasme wisatawan mancanegara utamanya yang datang harus diimbangi gubernur dengan infrastruktur dan fasilitasi gubernur yang baik.


 Upaya perbaikan jalan dan fasilitas lainnya terus ditambah. Daerah juga mendorong masyarakat terlibat aktif dalam geliat paruwisata. Yakni dengan memperkenalkan produk pertanian unggulan berupa kopi pada para pendatang. "Di tempat kami produk pertanian unggulan berupa cengkeh, kemiri dan kopi. Sayur mayur juga terpenuhi dengan sangat baik," terangnya.


Menurut Jeramus, pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata tinggi. Pulau Komodo menjadi satu dari empat tujuan wisata nasional. Habitat Komodo satu satunya di dunia dan juga biota laut yang khas menjadi buruan wisatawan. Namun ancaman kerusakan lingkungan juga harus diantisipasi.


Pihaknya sudah merancang aturan pembatasan penggunaan plastik maupun pelestarian laut. "Pekerjaan Kolong bagi kami memang melibatkan masyarakat dalam pariwisata karena keterbatasan sumber daya manusia," pungkasnya.





Artikel ini telah ditampilkan oleh elshinta.com dengan judul Pengelolaan pariwisata Labuhan Bajo jadi acuan Sukoharjo.

Silahkan share jika bermanfaat.


powered by Blogger News Poster

Post a Comment

0 Comments